Sebagai seorang mukmin sudah seharusnya kita mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mengatasi saat kondisi "Galau".
Bertawakal
Bersabar
Berteguh Hati
Jangan bersedih
Mengadu kepada Allah
Berdoa dan MOVE ON!
Berserah Diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Kita sangat dituntut untuk memiliki semangat bekerja keras, namun apapun hasilnya harus diserahkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Sebagaimana telah berfirman Allah Subhanahu Wata’ala
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap.“ (QS: al Insyirah: 7-8).
Dengan berserah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, kita akan melakukan
apapun dengan ketenangan dan kenyamanan bathin karena ada jaminan Allah
Subhanahu Wata’ala yang senantiasa memelihara ciptaan-Nya. Bertawakal kepada Allah.
Bersabar
disini bukan berarti menunggu dan pasrah begitu saja, sabar dalam
artian menerima takdir Allah Subhanahu Wata’ala sebagai yang terbaik dan
senantiasa mempersiapkan diri untuk melakukan yang terbaik pula. Allah
Subhanahu Wata’ala menegaskan di dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat ke
200:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اصْبِرُواْ وَصَابِرُواْ وَرَابِطُواْ وَاتَّقُواْ اللّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, supaya kamu beruntung.”
Berteguh hati dan fikiran.
Flash-back terkait makna ‘galau’ jika dipahami keresahan hati, maka kita sebagai umat Islam harus memiliki keteguhan hati dan
fikiran bahwa Allah Subhanahu Wata’ala telah mengatur semesta alam ini.
Jadi, tidak ada lagi kebimbangan mau jadi apa dan kemana masa depan
kita, yang penting lakukanlah apa yang terbaik yang dapat dilakukan.
Berikut Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
وَقُلِ
اعْمَلُواْ فَسَيَرَى اللّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ
وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُم
بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah Subhanahu Wata’ala dan
Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah Subhanahu Wata’ala) Yang Mengetahui
akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan.” (QS. At-Taubah : 105)
Sedih dilarang Allah Subhanahu Wata’ala
Sebagai umat Islam, kita harus merasa beruntung dalam berbagai hal
kehidupan. Karena Islam telah merangkum aturan hidup manusia hingga
akhir zaman, dan tidak sepatutnya seorang hamba Allah Subhanahu Wata’ala
bersedih kecuali sedih karena dosanya. Allah Subhanahu Wata’ala
memotivasi kita dalam firman-Nya;
لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللّهَ مَعَنَا
“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala
bersama kami.” (QS. At Taubah: 40)
Menghadap Allah Subhanahu Wata’ala.
Adukanlah semua permasalahan kepada Allah Subhanahu Wata’ala karena
pasti Allah Subhanahu Wata’ala mempunyai semua solusinya. Sangat wajar
jika kita menemui masalah dalam menjalani kehidupan ini, namun jangan
pernah mundur atau takluk pada permasalahan itu. Allah Subhanahu
Wata’ala sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap
muslim minimal 17 kali dalam sehari:
يَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta
pertolongan.” (QS. Al Fatihah 5).
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”
Jika sedang merasa sedih, ucapkan:
وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَاد
“Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar